Minggu, 09 September 2018

Teknik Digital - Cerita Rangkaian Elektronik




Berbicara tentang rangkaian, maka kita berbicara tentang susunan yang terkumpul dan menjadi sesuatu hal yang berbeda dari sebelumnya. Rangkaian bisa terkumpul dari berbagai unsur ataupun juga benda. Dalam hal ini saya akan membahas tentang rangkaian elektronik secara umum yang terdiri dari rangkaian seri, rangkaian pararel dan juga rangkaian campuran (campuran rangkaian seri dan pararel). Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut dengan rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet disebut rangkaian paralel. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.


Rangkaian Seri
                Pada rangkaian ini, tersusun secara lurus dan tidak memiliki cabang. Karakteristik yang menggambarkan rangkaian ini yaitu menyusun rangkaiannya praktis dan sederhana, komponennya disusun secara sejajar, kabel penghubung tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, serta komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama.
               
                Rumus pada Rangkaian Seri
         
-          Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor       
Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai resistor yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak dapat menemukan Resistor dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia harus menggunakan rangkaian seri Resistor untuk mendapatkan penggantinya.
Penyelesaian :
Kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :
1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm
1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.


Rangkaian Pararel
                Pada rangkaian pararel, susunan rangkaiannya memiliki cabang. Instalasi listrik di suatu rumah biasanya menggunakan susunan rangkaian pararlel. Karakteristik yang penggambarkan rangkaian ini diantaranya menyusun rangkaian cenderung lebih rumit, semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar, terdapat beberapa jalan yang dapat dilalui oleh arus, arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda, serta semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.
                

                Rumus pada Rangkaian Paralel
         
-         Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor
Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :
R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm

Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?


Penyelesaian :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56


Rangkaian Campuran
                Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum, karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian campuran juga mengikuti keduanya.

                Rumus pada Rangkaian Campuran di Atas
         
-          Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Campuran
Berapakan nilai Rt atau tahanan ekivalen rangkaian campuran resistor dibawah ini?
 

                                Penyelesaian :
Pada gambar diatas tahanan-tahanan 56 Ω dan 33 Ω terhubung secara pararel, kemudian hubungan pararel ini dihubung seri dengan tahanan 47 Ω. Buat tahanan ekivalen Rt1 untuk hubungan pararel tahanan 56 Ω dan 33 Ω, dengan rumus pararel.
                                1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + · · · · · · + 1/Rn, maka
1/Rt1 = 1/56 + 1/33
1/Rt1 = 89/1848
89Rt1 = 1848
Rt1 = 1848/89
Rt1 = 20,8 Ω
Hubungan pararel tahanan 56 Ω dan 33 Ω dapat digantikan dengan tahanan ekivalen sebesar 20,8 Ω . Penyederhanaan ini menghasilkan dua buah tahanan yang terhubung secara seri, yaitu 20,8 Ω dan 47 Ω.
Nilai tahanan ekivalen rangkaian seri ini, sesuai rumus seri
Rt = R1 + R2 + R3 + · · · · · · + Rn, maka
Rt = 20,8 + 47
Rt = 67,8 Ω
Sehingga diperoleh Rt atau sebuah tahanan ekivalen sebesar 67,8 Ω

                Mungkin cukup segini cerita saya untuk kali ini. Setiap rangkaian adalah sebuah penghubung. Untuk mencipkatan sebuah rangkaian yang baik maka harus ada hubungan yang baik. Tiap manusia itu berbeda dan tidak ada yang sama. Oleh sebab itu jadikan perbedaan untuk bisa membuat kita bersatu dan menjadi lebih baik lagi seperti halnya rangkaian yang telah saya paparkan. Sekian dan terimakasih.

ttd
Muhammad Yusril




sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel
https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-campuran/
https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-resistor-serta-cara-menghitung-nilai-resistor/
https://www.elektronikabersama.web.id/2011/05/bagaimana-menghitung-rangkaian-campuran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar